Bandung Teknopolis, Sillicon Valley-nya Indonesia
Bandung Teknopolis, Sillicon Valley-nya Indonesia. Itulah tagline yang digaungkan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang merujuk pada rencana pengembangan salah satu kawasan timur Kota Bandung, yaitu Gedebage menjadi kawasan bisnis Informasi dan Teknologi (IT) seperti kawasan Sillicon Valley di Amerika Serikat yang menjadi pusat perkembangan perusahaan IT raksasa seperti Google Inc., Facebook, Microsoft, dan lain sebagainya. Penelitian dan pengembangan (research and development) di bidang IT di kawasan Sillicon Valley tersebut menjadi salah satu motor penggerak kemajuan di bidang IT dunia. Perusahaan-perusahaan besar di bidang IT terus berinovasi dan teknologinya banyak digunakan diseluruh dunia, yang berdampak pada keuntungan finansial perusahaan-perusahaan tersebut juga penyerapan tenaga kerja. Hal-hal tersebut tentunya dapat membantu pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut dan negaranya.
Ilustrasi Kawasan Bandung Teknopolis Gedebage. sumber : @ridwankamil |
Rencana pengembangan Bandung Teknopolis ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu sebelum Ridwan Kamil menjadi Walikota Bandung, dengan nama Kawasan Pusat Pertumbuhan Primer Gedebage. Menurut Ridwan Kamil, ide Kawasan Pusat Pertumbuhan Primer Gedebage ini sdh 10 thn terbengkalai tanpa kelanjutan dan bahkan oleh developer-developer yang memiliki lahan di kawasan tersebut, cenderung hanya akan dijadikan perumahan saja. Karena memang selama ini pusat kegiatan di Bandung terkonsentrasi di Bandung Barat dan Tengah, sementara kawasan lain khususnya Bandung Timur lebih banyak menjadi kawasan permukiman. Kondisi ini berlangsung cukup lama dimana masalah arus kemacetan di jam berangkat dan pulang kerja menjadi ancaman serius di Kota Bandung, karena banyak warga yang bermukim di Bandung Timur dan konsentrasi kegiatan berada di Bandung Barat dan Tengah. Di pagi hari arus kendaraan dari arah timur ke barat dapat begitu padat dan mendominasi jalanan utama hingga memakai 3 lajur dan arah berlawanan hanya 1 lajur, dan sebaliknya pada sore hari.
Salah satu solusi jangka panjang yang harus dicoba pemerintah Kota Bandung adalah penyebaran konsentrasi kegiatan di Bandung Timur, agar masalah transportasi juga dapat ikut terpecahkan. Karena mengerti akan potensi yang dimiliki oleh kawasan ini, juga mengerti konsep dari Teknopolis dimana saat sebelum Ridwan Kamil menjadi walikota Bandung, sebagai arsitek Ridwan Kamil sudah pernah mendesain 4 teknopolis di Asia & Timur tengah, maka kawasan ini di konsep ulang agar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat kota ke-2 dari Kota Bandung.
Nantinya, di Bandung Teknopolis ini akan dibangun pusat riset, zona startup, kantor-kantor inovasi yang saling melengkapi standar kota mandiri: hunian, kantor, komersial dan lain sebagainya. Fungsi konektivitas antar komponen di kawasan ini dan ke luar kawasan ini akan memegang peranan penting dalam keberhasilan Bandung Teknopolis ini. Bahkan untuk mempermudah urusan administrasi dari kegiatan bisnis di kawasan ini, Pemerintah Kota Bandung akan memindahkan pusat pemerintahannya ke kawasan Bandung Teknopolis ini. Rencananya, akses untuk kawasan Bandung Teknopolis ini akan memanfaatkan akses tol Padalarang-Cileunyi dengan pembangunan pintu akses keluar masuk tol baru di KM 149 yang akan mulai konstruksi tahun 2015 ini yang juga akan menjadi akses ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Selain itu, rencananya, di kawasan Bandung Teknopolis ini akan dilakukan pengembangan transportasi publik seperti monorail, guides bus yang terkoneksi dengan kawasan lain di Kota Bandung.
Konsep pengembangan kawasan Bandung Teknopolis ini sudah cukup matang, dengan memperhatikan berbagai aspek perencanaannya, termasuk aspek Lingkungan Hidup. Menurut Ridwan Kamil, kajian Lingkungan Hidup & Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk kawasan Bandung Teknopolis ini tengah disiapkan Bappeda Kota Bandung. Rencananya, di kawasan ini akan dibangun 2 danau besar dengan luas masing-masing sekitar 30 Ha untuk mengatasi banjir dan menjadi sumber air minum untuk kawasan Bandung timur.
Visi ini tentunya sangat baik untuk kemajuan Kota Bandung, dan membutuhkan dukungan berbagai pihak dan stakeholder terkait. Jika terwujud, dampak dari Bandung Teknopolis ini selain dirasakan pihak stakeholder terkait, juga akan bermanfaat bagi Bandung dan Indonesia.
Sumber :@ridwankamil
Simak kultwit Ridwan Kamil mengenai Bandung Teknopolis: http://chirpstory.com/li/258101
Salah satu solusi jangka panjang yang harus dicoba pemerintah Kota Bandung adalah penyebaran konsentrasi kegiatan di Bandung Timur, agar masalah transportasi juga dapat ikut terpecahkan. Karena mengerti akan potensi yang dimiliki oleh kawasan ini, juga mengerti konsep dari Teknopolis dimana saat sebelum Ridwan Kamil menjadi walikota Bandung, sebagai arsitek Ridwan Kamil sudah pernah mendesain 4 teknopolis di Asia & Timur tengah, maka kawasan ini di konsep ulang agar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat kota ke-2 dari Kota Bandung.
19. zona inovasi #BDGteknopolis utk usaha2 Start-up. semoga perusahaan sekelas facebook dkk bisa lahir disini. pic.twitter.com/KwFk1taSaJ
— ridwan kamil (@ridwankamil) March 25, 2015
Ilustrasi Zona Inovasi untuk Bandung Teknopolis Gedebage. sumber : @ridwankamil |
Konsep pengembangan kawasan Bandung Teknopolis ini sudah cukup matang, dengan memperhatikan berbagai aspek perencanaannya, termasuk aspek Lingkungan Hidup. Menurut Ridwan Kamil, kajian Lingkungan Hidup & Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk kawasan Bandung Teknopolis ini tengah disiapkan Bappeda Kota Bandung. Rencananya, di kawasan ini akan dibangun 2 danau besar dengan luas masing-masing sekitar 30 Ha untuk mengatasi banjir dan menjadi sumber air minum untuk kawasan Bandung timur.
Ilustrasi Danau penampung air di Bandung Teknopolis Gedebage. sumber : @ridwankamil |
Sumber :@ridwankamil
Simak kultwit Ridwan Kamil mengenai Bandung Teknopolis: http://chirpstory.com/li/258101
Komentar
Posting Komentar